Posts

Anggalah aku tak ada sementara waktu

Anggaplah aku tak ada sementara waktu Saat hati dan pikiranmu berantakan Karena ulah dan tingkahku yang tak berkenan Anggaplah aku tak ada sementara waktu Walaupun aku tepat berapa disampingmu Saat kau tidak lagi mood melihatku Maupun Tidak menanggapi obrolanku Saat kau mengganggapku tak ada Aku hanya bisa meminta maaf Bila memang aku tak peka Bila memang aku tak memahami inginmu Bila memang sudah muak denganku Aku bagai angin yang di campakkan tembok beton gedung gedung bertingkat Sekeras apapun aku menerpamu, sama sekali tak bergerak moodmu Sangat sangat dingin Hingga aku merasa paling bersalah di antara kita Mungkin beginilah hubungan cinta Walaupun sudah berusaha mengerti Tetap saja aku tak pernah mengerti Kasihan, 29 Januari 2022

Harus Sanggup

Semuanya seakan berjalan tak lancar Hal hal yang entah mengapa terus mengusik Perjalanan perjalanan siang malam Melalui jalan jalan pikiran manusia Terombang ambing berbagai pertimbangan Dunia seakan tak peduli Dan bahkan diriku tak jeli Terus menyalahkan lambatnya laju ini Tak pernah sampai tepat waktu Handal menggapai mimpi Tak pandai mewujud nyata Titik titik terendah manusia Haruskah terus seperti ini Segelas teh jahe menamaniku merenung Menuliskan kegelisahan yang terapung Dan diwajibkan terus tersenyum Oh tuhan betapa lemahnya makhlukMu Aku bukanlah siapa siapa Terlalu banyak ekspektasi melayang Seakan menjadi andalan banyak pihak Pantaskah? Demi apa harus kulakukan Alasan alasan yang belum ketemu Dan bahkan tak punya visi dan ambisi Kelakuan hambaMu yang terus meminta petunjukMu Teringat abah yang telah tiada Serta umik yang terus berusaha sekuat tenaga Berbagai beban telah aku sandarkan Pada kedua bahuku yang tegap Tak ingin rasanya melihat kedua manusia paling berjasa menangis

Pesan Untukmu Kasihku

Dek, hari ini begitu cerah Sampai sampai nyaris gerah Dirimu dan senyummu yang merekah Adalah kombinasi paling indah Dek, beban yang kau tanggung begitu berat Boleh daku ikut menopang beban tersebut Agar kau tak merunduk sendirian Agar perempuan paling manis sepertimu Tak terus menerus merasa sakit Dek, mas selalu berusaha menenangkan Banyak cara yang ternyata justru menyakiti Banyak celotehan yang justru jadi clurit Menyayat hati dan raga hingga ambruk Dek, satu hal yang mungkin engkau tak tau Tersiksanya daku dalam ketidakberdayaan Saat melihatmu menopang berbagai beban sendirian Saat melihatmu merasakan sakit sendirian Saat melihatmu jatuh sendirian Dan aku tak mampu berbuat apapun untukmu Tak sanggup menolongmu dari kesusahan Tak dapat diandalkan menjadi pendengar berbagai keluh kesahmu Dari kekasihmu yang brengsek dan tak tau diri Yang tak pernah dapat menjadi penenangmu Beribu-ribu kata maaf dariku Dan berjuta-juta terima kasih untuk segala pelajaran hidup yang engkau berikan SGJ

Tertanda yang Terkasih

Tertanda yang terkasih Malam ini aku bersalah Gagal membuatmu tersenyum Gagal untuk membuatmu lebih baik Gagal untuk dapat menyenangkanmu Sebuah kekesalan melanda hubungan ini Alangkah bodoh diri ini Sebuah cerita yang tak pantas  Yang justru membuatmu merasa buruk Sebuah cerita yang harusnya tak diutarakan Karena justru membuatmu menghilang Namun, adinda terkasih Ini hal yang kurasa penting Perlu rasanya aku bertutur tersebut Namun, nyatanya justru aku menyulut bahaya Bahaya karena kebodohanku Bahaya karena ketidaktahuanku Bahaya karena kesembronoanku Dari lubuk sanubari terdalam Kumohonkan maaf padamu adinda Apabila memang sudah tak pantas Tolong ingatkan aku Apabila justru menyakiti Tolong hentikan aku Dan apabila sangat berdampak buruk Tolong segera tutup mulutku Namun, apalah daya Adinda terkasih sudah terlanjur remuk Adinda terkasih sudah merasa kesal Adinda terkasih sudah pulang dengan diam Aku tak berdaya Aku tak berdaya Aku tak berubah Hanyalah aku yang harus berpikir ulang Ha

Manusia-manusia

Emosional jiwa raga Merebak sedari awal Menentang keterkekangan Melepas amukan nafsu Menghela nafas Menyusuri keterikatan Mengikat kalbu Menginjak batin Kelimpungan sendiri Apakah aku ini dianggap Apakah aku hanya ada untuk ada Apakah aku tak boleh punya urusan Apakah semuanya hanya untuk mereka Apakah semuanya itu hanya untuk senang Bolehkah aku memilih pergi Bolehkah aku memilih sendiri Bolehkah aku tak mendengar Apakah lagi lagi aku emosional Bukankah akupun punya kehendak Bukankah aku berhak memilih Bukankah dalam setiap obrolan aku perlu didengar Seburuk apapun perilaku dan kemampuanku Bukankah aku harus turut dianggap Bukankah dalam tiap guyonan itu sarkas Toh sedari awal selalu di rendahkan Toh sedari tadi pun aku tak layak Toh dalam hidup ini aku tak pintar Namun, bukankah aku pun patut di anggap Mengapa semua merasa membutuhkanku Mengapa aku sebatas dianggap pelengkap Mengapa setiap hamburan uangku tak pernah dianggap Mengapa setiap kehadiranku serasa sia sia Mengapa dalam ket

Hujan dan Kamu

Hujan selalu mengingatkanku Pada pertemuan pertama Denganmu Kuajak kau keliling kota Mengendarai motor bututku Tertawa bercanda gurau Bersamamu  Hujan selalu membawa kenangan Pada pertemuan pertemuan lanjutan Jarang sekali dia tak datang Membersamai kita Mengitari jalan beraspal hitam Bersama denganmu Kasih... Indahnya hujan siang ini Lagi lagi membersamai Pertemuan kali ini Membawa setiap keping cerita Kebersamaan kita Pensyukuran atas nikmat Nya Membawa berkah langit Dengan segala tawa Menerabas hujan rintik Sayangku... Jalan bantul, 17 February 2020

Pesan tak Bertuan

Perumpamaan - perumpamaan Seumpama kamu mati besok Sudikah kau meminta maaf Sekaligus berterimakasih Pada semua hal yang kau terlantarkan Pada semua pembelajaran hidup Seumpama dirimu masih hidup esok Akankah dirimu masih sama saja Pada setiap tingkah lakumu sekarang Ataukah esok kau berbenah Menyoal banyak hal di hidupmu Seumpama esok kau bertemuku kembali Sudikah kau menemaniku kembali Untuk hanya sekedar bercanda lagi Mungkinkah pula kau menghindari obrolanku Karena terlalu sering aku mengulang kata Seumpama dua puluh tahun lima bulan lagi Bumi masih sehat wal afiat Mungkinkah kau dan aku lebih dewasa Atau justru saat bertemu kembali Kita hanya mengobrol soal masa ini Seumpama dan seumpama Seumpama semuanya terjadi Akankah dirimu percaya Akankah dirimu membantah Ataukah semua yang terjadi hanya fana Angkringan Joko, 16 November 2020